Kamis, 10 Maret 2016

Prosedur Analisis Laporan keuangan bank
Berbagai langkah harus ditempuh dalam melakukan suatu analisis terhadap laporan keuangan bank. Adapun langkah yang harus ditempuh menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 58) adalah sebagai berikut :

1. Memahami latar belakang data keuangan perusahan
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan mencakup pemahaman tentang bidang usaha perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan.

2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Kondisi-kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan) industri di mana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan per kapita; tingkat bunga; tingkat inflasi dan pajak; dan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan manajemen kunci.

3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan bank
Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan bank telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.

4. Menganalisis laporan keuangan bank
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan bank, maka dengan menggunakan berbagai metoda dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan bank dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut

Teknik Analisis Laporan Keuangan

Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai informasi dalam laporan keuangan, maka dalam suatu analisis laporan keuangan harus menggunakan suatu metode dan teknik agar dicapai tujuan yang diharapkan. Secara umum, menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 59), metode analisis dalam laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni :

“1. Metode analisis horizontal (dinamis), adalah metode analisis yang dilakukan dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode analisis yang dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode)..

2. Metode analisis vertikal (statis), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun (periode) yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis persentase per komponen, (common-size), analisis ratio, dan analisis impas.”

referensi:
http://yana-anggraini.blogspot.co.id/2012/10/analisis-laporan-keuangan-bank.html
Pengertian Laporan Keuangan

Menurut SAK, Laporan Keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan ( yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana ), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Menurut Myer, Laporan Keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Ke dua daftar tersebut adalah neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. 

Secara umum Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari Neraca, Perhitungan Rugi / Laba dan Laporan Perubahan Modal. Neraca menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada periode tertentu, sedangkan laporan Rugi / Laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi pada perusahaan selama periode tertentu dan Laporan Perubahan Modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Tetapi dalam prakteknya sering diikutkan kelompok laporan lain yang sifatnya membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut, misalnya laporan perubahan modal kerja, laporan sumber dan penggunaan kas, dan lainnya.

 

Pengertian Analisa laporan keuangan

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan yang sering dipergunakan dan sederhana adalah analisis rasio keuangan,

Jenis-jenis analisa rasio keuangan yaitu

1. Rasio Likuiditas

2. Rasio Solvabilitas

3. Rasio Profitabilitas

Tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu;
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan;
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan untuk penilaian kinerja manajemen.

Langkah yang dilakukan dalam analisis keuangan adalah:
1. Mengumpulkan laporan keuangan dan data yang diperlukan selengkap mungkin;
2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan dengan rumus-rumus tertentu.
3. Melakukan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran;
4. Membuat laporan tentan posisi keuangan perusahaan;
5. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis tersebut

 

CONTOH KASUS
Laporan Laba-Rugi PT BCA Tbk diatas menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha PT BCA Tbk untuk periode 2011 – 2012.  Dimana laba laba bersih / penghasilan BCA tahun 2011 adalah sebesar 10.817.798 dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 900.662  , yaitu menjadi 11.718.460. itu menandakan adanya peningkatan penghasilan yang didapat oleh PT BCA tersebut yang menjadikan citra perusahaan tersebut menjadi lebih baik lagi.
 
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk
Laporan Saldo Laba
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember

2012
2011
Saldo laba awal tahun
45.534.178
36.581.874
Laba bersih setelah PPh
11.718.460
10.817.798
Dana cadangan
(48.474)
(44.393)
Deviden
(857.070)
(695.412)
Saldo laba akhir tahun
56.347.094
46.659.867
 Penjelasan :
  1. Saldo awal tahun adalah 2012, sedangkan saldo akhir tahun adalah 2011. Saldo tersebut didapat dari penjumlahan antara saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya dengan saldo laba yang  belum ditentukan penggunaannya.
  2. Laba bersih setelah pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi diatas adalah : Rp 11.718.460
  3. Dana cadangan. UU mengharuskan Perseroan Terbatas menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan. BCA menyetujui dana cadangan sebesar       dari laba bersih tahun 2011
  4. Deviden adalah bagian dari laba yang dibagikan pada pemegang saham dikarenakan PT.BCA Tbk mengalami keuntungan.
  5. Saldo laba akhir tahun didapat dari penjumlahan saldo laba awal tahun dan laba bersih setelah PPh dikurangi dengan dana cadangan dan deviden.
Untuk mempermudahkan perbandingan dan analisis, maka laporan keuangan diatas akan diringkas dan diolah menjadi basis data sebagai berikut :
BASIS DATA DARI LAPORAN LABA RUGI
 

20122011
Penjualan bersih
27.613.95624.048.708
Laba usaha
14.255.56813.296.775
Biaya bunga
7.647.1677.730.157
Rugi/ (untung) kurs
21.1341.296
Biaya/ (hasil) lain lain
2.729184
Laba sebelum PPh
14.686.04613.618.758
Laba bersih setelah PPh
11.718.46010.817.798
 
Penjelasan :
  1. Laba usaha adalah penjualan dikurangi dengan biaya biaya yang normal seperti harga pokok, biaya pemasaran, administrasi dan umum. Untuk tahun 2012: 27.613.956 – 13.358.388 =  14.255.568  untuk tahun 2011 : 24.048.708 – 10.751.933 = 13.296.775
  2. Biaya bunga didapat dari hasil biaya yang tidak terkait langsung dengan usaha pokok. Yang dilihat disini adalah biaya bunga dari kurs, dimana bunga kurs ini harus sepadan dengan jumlah utangnya, jika terlalu kecil kemungkinan ada subsidinya
  3.  Rugi/ (untung) kurs itu sama saja dengan selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valas 





                  

REFERENSI