Selasa, 05 Mei 2015


MARKETING MIX( BAURAN PEMASARAN )

Adalah kegiatan yang menjadi  inti system pemasaran, sebuah variable yang dapat dikenadalikan oleh perusahaan dan menimbulkan respon dari konsumen yang menjadi sasarannya.

Terdiri dari:

Disini akan dikenalkan contoh kasusnya:

 1.      Price
Harga adalah sebuah unsur penting dalam proses pemasaran. Menentukan tingkat ketertarikan konsumen akan produk.

Contoh kasus:
Harga produk A berharga Rp 2500 dan produk B berharga 2000, dengan kualitas rasa  pada produk yang sama. Maka konsumen akan memilih produk B karena dirasa lebih menguntungkan (sudut pandang konsumen).

2.      Product

Produk adalah suatu barang atau jasa yang ditawarkan dipasar untuk diperjualbelikan menjadi sebuah usaha.

Contoh kasus:
Produk A memiliki rasa yang enak dan khas, sedangakan produk B memiliki rasa yang biasa dan standar. Maka sebagian konsumen memilih produk yang memiliki rasa yang unik dan berbeda dari biasanya. Karena lidah orang memiliki keinginan dan kebutukhan yang berbeda jadi harus di perhatikan.

3.      Place
Tempat adalah lokasi yang menjadi pertimbangan dengan wilayang distribusi produk ke konsumen.

Contoh kasus:
Perusahaan PT A memiliki jangkauan yang cukup luas  di Indonesia, untuk mempermudah konsumen mendapatkan produk  yang dibutuhkan secara tepat waktu tanpa adanya kelangkaan produk. Menyalurkan produk baik langsung kekonsumen maupun ke took atau tempat pembelanjaan terdekat.

4.      Promotion
Promosi adalah proses ketika seorang penjual memperkenalkan produk ke public.

Contoh kasus:
Produk pewangi pakaian menampilkan iklan di TV secara menarik dengan gambar, warna dan kata kata visual yang menarik hati konsumen. Membuat konsumen penasaran dengan keunggulan produk yang meyakinkan dari produk tsb.

 

 

 

SUMBER:


Jumat, 01 Mei 2015


Mengenali  Peluang Dan  Model Pengembangan Rintisan Baru.


1.   Mengenali Peluang dan Memilih Peluang Yang tepat.

Banyak pengusaha yang mengawali usahanya dalam situasi yang serba sulit, kondisi yang tidak pasti dan akhirnya frustasi atau bahkan hanya menunggu dan tidak melakukan apapun. Meskipun memiliki uang yang cukup banyak sebagai modal awal usaha atau modal kerja, belum tentu bisa memberikan jaminan akan kesuksesan suatu usaha. Terlebih jika modal yang dimiliki pas-pasan, bahkan mungkin tidak punya modal sama sekali. Hal ini tentu akan membuat kondisi semakin sulit.Kita tidak perlu harus membuat usaha yang terlalu muluk-muluk. Cukup sederhana saja, tetapi prospeknya bagus. Caranya adalah mengevaluasi lingkungan yang ada di sekeliling kita. 

Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT.

a.       Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku uang mudah didapat, mudah di jangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan.

b.      Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita tidak memiliki kekurangan tertentu.

c.       Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan.

d.      Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki siklus hidup yang pendek, dan tidak terukur.

Banyak cara untuk melihat peluang yan terjadi di sekitar kita. Selama masih ada kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih terdapat peluang yang dapat kita manfaatkan misalnya :

a.      Mengenali kebutuhan pasar
b.      Mengembangkan produk yang telah ada di pasaran.
c.      Memadukan bisnis-bisnis yang ada.
d.      Mengenali kecendrungan(tren) yang terjadi.
e.      Mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele, yang ternyata setelah ditekuni
         dapat menjadi bisnis yang luar biasa.
f.      Menggunakan asumsi-asumsi yang baru )tidak baku.

2.  Cara Memasuki Dunia Usaha
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha:
  • Merintis usaha baru (starting)
    1. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.
    2. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
    3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
  • Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
  • Kerjasama manajemen (franchising)

3.   Merintis Usaha Baru
Menurut Suryana (2001) ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memasuki dunia usaha, yaitu:
1) Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru yang dirintis, yaitu:

(1) Perusahaan milik sendiri
(proprietorship), yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang; (2) Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama, dan (3) Perusahaan berbadan hukum(corporation), yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.

2) Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama dan organisasi usaha yang sudah ada.

3) Kerja sama manajemen (franchising), yaitu suatu kerja sama antara entrepreneur (franchisee) dengan perusahaan besar(franchisor/parent company) dalam mengadakan persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha.  Kerja sama ini biasanya dengan dukungan awal seperti pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan,

4. Bentuk Usaha dan Bentuk Kepemilikan yang akan dipilih
Bentuk badan usaha atau bentuk kepemilikan bisnis berbadan hokum dan tidak, berbadan hokum yaitu badan usaha yang mempunyai kekayaan sendiri.

Usaha yang berbentuk badan hokum:
a.       Perseroan terbatas
b.      Koperasi
c.       Yayasan

Usaha yang tidak berbentuk badan hokum :
a.      Badan usaha perseorangan
b.      Persekutuan firma
c.      Persekutuan komanditer

Bentuk pemilikan bisnis antara lain:
a.       Perusahaan perseorangan
b.      Perusahaan terbatas
c.       Firma
d.      CV
e.       Koperasi
f.       Yayasan

5.   Struktur Organisasi Yang akan dikembangkan
1 Struktur Garis (Sederhana)
Ciri-Ciri. Kesatuan perintah terjamin. Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan. Organisasi tergantung pada satu pimpinan. Ruang lingkup Organisasinya lebih kecil dan jumlah anggota juga sedikit. Hubungan kerja antara atasan dan bawahan bersifat langsung. Tujuan alat-alat yang digunakan dan struktur organisasi bersifat sederhana. Tingkat spesialisasi yang dibutuhkan masih sangat rendah. Semua anggota organisasi masih kenal antara satu sama lainnya. Produksi yang dihasilkan belum beraneka ragam (defersified).
2 Struktur Fungsional
Ciri-ciri. Tidak menjamin adanya kesatuan perintah. Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi. Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan

3 Struktur Staff
Kelebihan struktur staff. Pembagian tugas yang jelas antara staff dan anggota yang lain. Berkembangnya spesialisasi para anggota. Koordinasi di dalam setiap bagian dapat diterapkan dengan mudah.
Kelemahan struktur staff. Pemimpin staff melampaui kewenangannya. Kesenjangan sosial antara pemimpin dan anggotanya.
4 Struktur Garis dan Staff
Kelebihan struktur garis dan staf. Posisi garis terbebas dari aktivitas khusus yang dapat diberikan kepada karyawan staf. Fleksibilitas dari personel staf dapat memudahkan mereka untuk melaksanakan dan menyelesaikan proyek baru dengan jumlah yang minimum. Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat diterapkan dengan mudah.
5 Struktur Produk
Struktur ini digunakan jika perusahaan memutuskan produk yang mereka hasilkan sebagai dasar penetapan atau pembuatan struktur organisasi sebuah perusahaan. Jenis organisasi ini membagi tugasnya ke dalam dimensi produk. Artinya sebuah garis koordinasi atau kelompok koordinasi terbagi atas jenis produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut. Pada masing-masing produk terdapat bagian atau divisi yang mendukung kesuksesan produk di pasar. Masing-masing produk akan memiliki divisi pemasaran, SDM, dan produksi sendiri-sendiri.
6 Struktur Matriks
Struktur ini merupakan struktur yang paling baru dari semua struktur organisasi yang ada dan paling sering digunakan oleh perusahaan yang melakukan proyek rumit. Struktur ini mengintegrasikan hubungan vertikal dan horizontal dengan unit lain dalam sebuah proyek.
7 Struktur Campuran (Hibrid)
Salah satu yang dominan dari struktur ini adalah keputusan menjadi tidak terdesentralisasi, tetapi juga tidak tersentralisasi. Artinya perlu koordinasi yang tinggi antarfungsi pokok yang dimiliki dan juga struktur yang berada dalam garis koordinasi produk. Karena sifatnya, jenis organisasi dengan struktur ini akan mudah beradaptasi jika terdapat perubahan pada lingkungan secara mendadak. Dua contoh struktur campuran yaitu perusahaan multinasional dan organisasi jaringan (network).
6.  Lingkungan usaha yang harus diperhatikan
Lingkungan usaha tidak bisa diabaikan begitu saja. Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapamempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro.
 
A.    Lingkungan Mikro

               Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaftan langsung dengan operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direktur, distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya. Sejalan dengan pergeseran strategi pemasaran yaitu dari laba perusahaan (shareholder) ke manfaat bagi stakeholder, maka lingkungan internal baik perorangan maupun kelompok yang mempunyai kepentingan pada perusahaan akan sangat berpengaruh.

a.       Pemasok (supplier). Pemasok berkepentingan dalam menyediakan bahan baku/kepada perusahaan. Agar perusahaan dapat memuaskan pembeli/pelanggan, maka perusahaan tersebut harus memproduk barang dan jasa yang bermutu tinggi.

b.      Pembeli atau Pelanggan. Pembeli atau pelanggan merupakan lingkungan yang sangat berpengaruh karena dapat memberi informasi bagi perusahaan., misalnya akibat mutu, harga dan waktu yang tidak memadai, akan cenderung untuk pindah dan berlangganan kepada perusahaan lain.

c.        Karyawan. Karyawan adalah orang pertama yang terlibat dalam perusahaan. Karyawan akan berusaha bekerja dengan baik bila memperoleh manfaat dari perusahaan.

d.      Distributor. Distributor merupakan lingkungan yang sangat penting dalam perusahaan, karena dapat memperlancar penjualan. Distributor yang kurang mendapat manfaat dari perusahaan akan menghambat pengiriman barang, sehingga barang akan terlambat datang ke konsumen atau pasar.

B.     Lingkungan Makro
               Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi:
 
a.         Lingkungan Ekonomi (Economic Environment)
Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional, dan global akan berpengaruh terhadap peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya perusahaaim banyak dipengaruhi oleh lingkungan economy variabel-variabel ekonomi seperti tingkat inflasi, tingkat bunga dan fluktuasi mata uang asing baik langsung maupun tidak akan berpengaruh pada perusahaan Inflasi atau kenaikan harga-harga akan mempersulit para pengusaha dalam memproyeksikan usahanya. 

b.       Lingkungan Teknologi (Technological Environment)
Kekuatan teknologi dan kecenderungan perubahannya sangat berpengaruh pada perusahaan. Perubahan teknologi yang secara drastis dalam abad terakhir ini telah memperluas Skala industri secara keseluruhan. Teknologi baru telah meciptakan produk-produk baru dan modifikasi produk lainnya. 

c.        Lingkungan Sosiopolitik (Socio Environment)
Kekuatan sosial dan politik, kecenderungan dan konteksnya perlu diperhatikan untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh pada tingkah laku masyarakati Dalam beberapa hal, perubahan kekuatan politik berpengaruh terhadap perubahan pemerintahan, dan secara tidak langsung berdampak pada perubahan ekonomi misalnya dengan adanya kekacauan politik dan kerusuhan yang terjadi selalu membawa sentimen pasar.

d.       Lingkungan Demografi dan Gaya Hidup (Demography and Life Style Environment)
Produk barang dan jasa yang dihasilkan sering kali dipengaruhi oleh perubahan demografi dan gaya hidup/Kelompok-kelompok masyarakat, gaya hidup, kebiasaan, pendapatan, dan struktur masyarakat bisa menjadi peluang. Pada prinsipnya, semua lingkungan di atas isa menciptakan peluang bagi wirausaha.

 

7. Mengembangakan Usaha secara ekternal ( membeli  merger waralaba leasing Franchis )
Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.
Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industr
i Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain. 

Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
1.      Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
2.      Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
3.      Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .
4.      Harga dan kualitas ialah unsur strategi yang paling umum ditemui. Strategi ini bisa digunakan
         untuk menghasilkan produk atau jasa berkualitas prima dan harga yang sesuai atau
         menghasilkan barang berbiaya rendah dan menjualnya dengan harga yang murah pula.
5.     Cakupan jajaran produk

LEASING :
Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara  leasing dengan hak opsi ( Finance Lease) maupun leasing tanpa hak opsi ( Operating Lease) untuk digunakan oleh lesse selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Unsur – unsur perjanjian Leasing:
·                  Pembiayaan perusahaan
·                  Penyediaan barang – barang modal
·                  Jangka waktu tertentu
·                  Pembayaran secara berkala
·                  Adanya hak pilih (opsi)
·                  Adanya nilai sisa yang disepakati bersama

       FRANCHISE :
Franchise  adalah suatu kemitraan dimana pengusaha yang kuat ( mempunyai merek dagang ternama ) serta mempunyai rahasia dagang dan ingin mengembangkan usahanya.

Pengertian franchise (dictionary of business terms):

a.  Suatu izin yang diberikan oleh sebuah prusahaan (franshisor) kepada seorang atau kepada suatu perusahaan (franchisee) untuk mengoperasikan suatu retail, makanan atau supermarket dimana pihak franchisee setuju untuk menggunakan milik franchisor berupa nama, produk, servis, promosi, penjualan, distribusi, metode untuk display dll company support.

b.    Hak untuk memasarkan barang-barang atau jasa perusahaan (co’s goods and services) dalam suatu wilayah tertentu, hak tersebut telah diberikan oleh perusahaan kepada seorang individu, kelompok individu, kelompok marketing, pengecer atau grosir.

c.   Franchise adalah hubungan kemitraan antara usahawan yang usahanya kuat dan sukses dengan usahawan yang relative baru atau lemah dalam usaha tersebut dengan tujuan saling menguntungkan, khususnya dalam bidang usaha penyediaan produk dan jasa langsung kepada konsumen.

Unsur – unsur Franchise ( waralaba )
a.     Adanya minimal 2 pihak, yaitu pihak franchisor dan pihak franchisee. Pihak franshisor sebagai pihak yang memberikan franchise sementara pihak franshisee merupakan pihak yang diberikan/ menerima franshise tersebut;
b.      Adanya penawaran paket usaha dari franchisor,
c.  Adanya kerja sama pengelolaan unit usaha antara pihak franchisor dengan pihak franchisee,
d. Dipunyaianya unit usaha tertentu (outlet) oleh pihak franchisee yang akan memamfaatkan paket usaha miliknya pihak franchisor,
e.      Seringkali terdapat kontrak tertulis antara pihak franchisor dan pihak franchisee.
 
Istilah – istilah yang terdapat di dalam Leasing dan Franchise
 LEASING :
Dalam transaksi leasing sekurang-kurangnya melibatkan 4 pihak yang berkepentingan, antara lain:
·         Lessor 
·         Lessee. 
·         Supplier. 
·         Bank atau Kreditur.
 
FRANCHISE :
o   Advertising Fee (Biaya Periklanan)
o   Area Franchise
o   Assosiasi Franchise Indonesia (AFI)
o   Business Format Franchising (Waralaba Format Bisnis)
o   Conversion Franchise (Waralaba Konversi)
o   Disclosure Document
o   Distributorship (Dealer)

 

 

SUMBER:

 

 

Business DAN MARKETING plan

 

A.    Pengertian Business and Marketing Plan.
a)      Business plan
Menurut  para ahli business plan
a.       Business Plan menurut Hisrich and Peters:
The business plan is a written document prepared by the entrepeneur that describe all the relevant external and internal elements involved in starting a new venture. It is often an integration of functional plans such as marketing, finance, manu­facturing and human resources.” (Hisrich,Peter, 1995:113).

Histrich dan Peters intinya : Rencana Bisnis adalah menyiapkan penulisan dokumen kewirausahaan yang semuanya digambarkan secara relevan baik elemen eksternal maupun internal yang terlibat dalam memulai usaha baru. Hal ini merupakan rencana yang terintegrasi berdasarkan pemasaran, keuangan, manufaktur dan sumber daya manusia

b.      Business Plan menurut Max Coulthard, Andrea Howell, and Geoff.Clarke:
          Business plan is a detailed study of the organization’s activities, which highlights where the
         organization has been, where it is owe and where it might get to in the future, and incorporates
          an action program to achieve these results.” (M.Coulthard, A.Howell,G.Clarke, 1999:3).

Max Coulthard, Andrea Howell, and Geoff.Clarke intinya:Rencana Bisnis adalah belajar secara detail tentang kegiatan organisasi yang menyoroti keadaan organisasi baik masa depan maupun sekarang untuk mencapai hasil .

c.       Business Plan menurut Megginson:
          It is a written statement setting forth the business's mission and objectives, its operational and
          financial details, its ownership and management structure and how it hopes to achieve its
         objectives (Megginson, 2000)

Menurut Megginson intinya: Ini (rencana bisnis) adalah sebuah pernyataan tertulis yang mengatur misi bisnis dan tujuan, rincian operasional dan keuangan, struktur kepemiliksn dan bagaimana management yang diharapkan untuk dicapai.

 
b)     Marketing Plan
Menurut para ahli:
a.       marketing mix menurut William J. Stanston,
          dalam bukunya yang bertajuk Fundamentals of Marketing, adalah :

 “Marketing mix is the term that is used to described the combination of the four inputs that constitute the core of an organization’s marketing system. These four elements are the product offering, the price structure, the promotion activities, and the distribution system”.

Menurut William J. Stanston, intinya: Campuran pemasran adalah  istilah yang digunakan untuk menggambarkan gabungan daripada  empat input yang membentuk system pemasaran organisasi. Empat element tersebut meliputi produk, harga, promosi, dan distribusi.

b.      Marketing mix menurut Philip Kotler
         dalam bukunya yang berjudul Principles of Marketing, adalah :

 “Marketing mix is the set of marketing foola that the firm uses to pursite its marketing objectives in the target market”.

         menurut Philip Kotler intinya: campuran pemasaran  adalah mengatur alat pemasaran secara
         objektif dalam sasaran pasaran

 

B.     Kerangka Rencana Usaha

Kerangka rencana usaha, terdiri atas pokok-pokok pikiran usaha yang mencakup:

1.      Nama Perusahaan adalah identitas dari sebuah  usaha dipikirkan secara matang, karena akan berdampak jangka panjang . Contoh: HONDA (mudah dibaca, tidak menyinggung, tidak ketinggalan zaman) 

2. Lokasi adalah tempat untuk menjalankan sebuah usaha. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi yaitu pertokoan kranji(dekat dengan sumber daya / bahan baku) dan NAGA (dekat dengan konsumen). 

3. Komoditi yang diusahakan adalah barang atau jasa yang akan menjadi usahanya kelak. Pemilik tertarik dengan suatu komoditi terjadi karena ia memperoleh informasi, memiliki pengalaman, serta dia mempunyai relasi khusus dengan komoditi tersebut. 
 
4. Konsumen yang dituju adalah prospek konsumen yang didasarkan pada bentuk usaha dan jenis usaha. Misalnya: jenis usaha industri akan menjangkau konsumen lebih banyak ketimbang usaha pertokoan. 
 
5. Pasar yang dimasuki adalah perusahaan dapat memasuki pasar dan menempatkan pasar dengan kategori: Pemimpin Pasar, Penantang Pasar, Pengikut Pasar, atau Perelung Pasar. 
 
6. Partner yang diajak kerjasama adalah asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih dengan menjalankan suatu usaha untuk mendapatkan keuntungan. Terdapat 2 macam pertnership yaitu General Partnership (semua anggota bertanggung jawab pada usaha) dan Limited Partenrship (sekurang-kurangnya hanya satu orang yang bertanggung jawab dalam usaha). 
 
7. Personil yang dipercayakan dalam menjalankan usaha adalah orang-orang yang ikut serta dalam menjalankan usaha. Memilih personil inilah merupakan salah satu hal sulit karena menyangkut karakter, sikap, dan kemampuan. 
 
8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia; modal utama dalam menjalankan usaha adalah semangat dan kejujuran, sedangkan modal untuk menggerakkan usaha berupa uang yang bisa didapat dari tabungan, menjual harta, atau meminjam pada orang lain. 
 
9. Peralatan usaha yang harus dipersiapkan adalah peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha. Jangan membeli barang-barang yang tidak memiliki daya guna untuk perusahaan karena hal ini dapat menganggu aliran kas. 
 
10. Penyebaran promosi adalah promosi ini dilakukan agar suatu usaha beserta produknya dapat dikenal oleh masyarakat. Berikut beberapa elemen promosi yang dapat dilakukan, yakni: Advertising (Periklanan), Personal Selling (Tenaga Penjual), Sales Promotion (Cara menarik minat konsumen, seperti: undian, hadiah, dll), Public Realtion (Informasi tentang Usaha dan Produk

C.    Ruang Lingkup Marketing Plan
Ruang Lingkup Rencana Pemasaran (Marketing Plan)
Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka seorang wirausaha baru menulis marketing plannya.

Apa yang dimaksud dengan marketing plan? The marketing plan in­cludes a situation analysis that in large part comprises a market opportunity analysis and an assessment of the existing or potential businesses' strength, weaknesses, threats, and opportunitunities in the marketplace. (Bygrave, 1994: 73)

Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar
1.      Mengembangkan sasaran pemasaran
2.       Menetapkan strategi pemasaran
3.      Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan
4.      Karakteristik dari suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria yaitu:

D.    Tiga Komponen Marketing Concept
Ada tiga komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai sasaran tersebut, yaitu :
a.       Customer orientation,
keinginan untuk membantu atau melayani orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Artinya berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan. (Pelanggan diartikan secara luas, yaitu meliputi pelanggan internal dan eksternal).
 
b.      Organizational integration,
organisasi harus memiliki pandangan yang sama yaitu mengarahkan persepsi konsumen yang baik terhadap perusahaan. 

c.       Goal achievent.
adalah tujuan dari perusahaan adalah peningkatan volume penjualan, efektivitas kegiatan marketing, dan meningkatkan nama baik perusahaan.


E.     Marketing Mix
Adalah suatu kegiatan pemasaran yang menjadi strategi

Menurut Kotler dan Armstrong (1997) yang menyatakan bahwa
marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market

inti dari pengertian  Kotler dan Armstrong (1997)
Bauran Pemasaran seperti  mengatur variable pemasaran  untuk menghasilkan respon yang ingin menjadi target pasar.
 
Berikut bagian dari bauran
a.      Product (produk)
Merupakan bagian penting dalam kegiatan pemasaran. Sebuah strategi dapat mempengaruhi kegiatan pemasaran dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
 
b.      Price (harga)
Harga  adalah sejumlah nominal yang dapat dikatakan murah, mahal tergantung pendapatan  dari masing- masing individu.
 
Menurut Monroe (2005) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak (Engel, Blackwell dan Miniard, 1996).

c.       Promotion(promosi)
Promosi adalah kegiatan mengenalkan produk tentang informasi  produk oleh penjual sebagai sarana komunikasi dalam saluran penjualan. seperti: periklanan, publisitas, promosi penjualan dan sebagainya.

Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televise dan direct mail (Baker, 2000:7).

d.      Place (tempat)
Tempat  adalah sebuah sarana untuk mempermudah konsumen  mendapatkan kebutuhan akan produk kita dan penyampaian produk untuk mengurang biaya angkut

Kotler (2000: 96) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri.
 
e.       People(partisipan)
Adalah karyawan  yang memberikan pelayanan untuk  melibatkan diri langsung kepada konsumen dalam proses penjualan. Contohnya: rumah sakit, diantaranya para dokter.

f.       Process
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola usaha melalui front liner sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. Fasilitas jasa konsultasi gratis, pengiriman produk, credit card, card member dan fasilitas layanan yang berpengaruh pada image perusahaan.
 
g.      Physical evidence
Adalah bentuk dari penataan ruang yang membuat konsumen merasa lebih menarik dan merasa senang.
 
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli (Belk 1974 dalam Assael 1992).

 
F.     Siklus Kehidupan Produk dan Strategi  Pemasarannya.
Pada siklus kehidupan produk  dan strategi  pemasaran disebut sebagai (Product Life Cycle)
dianggap sebagai sebuah nilai  strategi dalam sebuah perusahaan, maka seorang manager disebuah perusahaan harus menentukan dimana posisi siklus hidup produk tersebut. Tahapan siklus hidup produk:

a.       Tahap perkenalan  (introduction)
Tahap ini  ketika produk mulai dipasarkan  walaupun jumlah penjualan masih cukup kecil. Biasanya ada biaya lebih untuk iklan atau kegiatan promosi untuk memperkenalkan produk.

b.      Tahap pertumbuhan (growt)
Tahap ketika penjualan mulai meningkat dan masyarakat telah mengenal produk yang kita jual. Pada saat seperti ini pesaingan pasar mulai menjadi lebih ketat.

c.       Tahap kedewasaan (maturity)
Tahap ini laba yang dihasilkan lebih konsisten  dan pesaingan harga menjadi lebih  tinggi ketika produk telah dikenal secara luas

d.      Tahap penurunan (decline)
Pada tahap ini produk dirasa sudah kuno atau bukan zamannya. Penanggulangannya yaitu  diadakan regenerasi  atau inovasi baru pada produk.

G.    Menyusun Marketing Plan
Cara menyusun rencana pemasaran harus lah mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Gambaran pokok cakupan usaha yang sedang atau akan wirausahawan jalankan. Bergerak di bidang usaha apa, jasa, distributor, perdagangan atau makanan?

2. Memposisikan Produk, yaitu menentukan posisi produk dipasar seperti apa yang dapat menunjukan perbedaan dibandingkan produk pesaing. Keunikan, kreativitas dan keunggulan menjadi sangat penting sebagai pembeda produk kita di pasar.

3. Menentukan visi dan misi yang mesti dibuat sesederhana mungkin. Pastikan visi dan misi dapat memberikan kesan mendalam serta selalu diingat konsumen, misi yang dibuat tersebut bisa juga dijadikan moto perusahaan.

4. Menetapkan jangka waktu pemasaran dan juga tujuan pemasaran. Tulis tujuan tersebut dengan baik serta pasang di mana setiap orang karyawan khususnya staf pemasaran mudah untuk melihatnya.

 

 

SUMBER:

https://mujihanani.wordpress.com/strategi-motivasi/marketing-plan-business-plan/
http://lugito-center.blogspot.com/2012/12/rencana-pemasaran-marketing-plan.html
http://santosa-innovation.blogspot.com/2011/12/akhir-tahun-dapet-hadiah-buku-mau.html
http://www.ekomarwanto.com/2012/04/marketing-mix-7p-produk-price-promotion.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/siklus-hidup-produk-product-life-cycle_28.html
http://belajarmarketingplan.blogspot.com/2011/06/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran.html
http://gemaswadaya.blogspot.com/2010/11/kerangka-marketing-plan-dan.html
http://ahlimanajemenpemasaran.com/2014/10/bagaimana-cara-menyusun-marketing-plan-rencana-pemasaran-dengan-baik/